Help Out GAKY !!!

Sejak tahun 1990-an, Indonesia sudah mulai berperang melawan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) terutama dalam bentuk program yodisasi nasional. Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu wilayah rawan GAKY di Indonesia dengan banyak kasus (gondok, kretin, gangguan fungsi mental) yang terjadi sejak puluhan tahun yang lalu di wilayah Kecamatan Jambon meliputi Desa Krebet, Sidoharjo, Karang Patihan, dan Sidowayah. Dilihat dari sudut demografi, wilayah ini berada di perbukitan tandus dengan hasil pertanian yang terbatas.b-mus.blogspot.com

Inisiatif pemerintah daerah dengan melakukan berbagai upaya penanggulangan sekaligus pencegahan salah satunya melalui peningkatan cakupan garam beryodium, seperti yang dilakukan di Kecamatan Jambon dengan membagikan garam beryodium melalui Puskesmas dan Kader. Hingga saat ini upaya yang dilakukan cukup membuahkan hasil, ditandai dengan cakupan garam beryodium hingga 79% di Kecamatan Jambon, dan semakin menurunnya kejadian GAKY pada usia muda. Dari data yang ada, 69% kasus kelainan neurologis berkaitan dengan GAKY terjadi diatas usia 30 tahun (berarti kejadian ini terjadi 30 tahun yang lalu); 24,4% kasus pada usia 15-30 tahun, dan masih ada 2 anak yang berusia dibawah lima tahun.

Sementara itu, untuk pengamatan yang lebih intensif, pada tanggal 15 dan 16 Juli 2010 diterjunkan tim gabungan dari Kementrian Kesehatan RI dan Departemen Sosial untuk melakukan pemeriksaan fisik anak, pengukuran antropometri, pemantauan garam beryodium di rumah tangga dan di pasaran. Hasil pemeriksaan terhadap 16 anak di Desa Sidoharjo disimpulkan masih ditemukan 7 kasus positif GAKY (2 diantaranya balita), dan 3 kasus kemungkinan terkait masalah GAKY. Uji beberapa merk garam yang beredar di Kabupaten Ponorogo menunjukkan dari 12 merk garam terdapat 5 merk garam (45%) yang tidak beryodium, padahal berlabel “mengandung yodium”; artinya kemungkinan besar masih ada garam tidak beryodium yang beredar di beberapa daerah tertentu dan dikonsumsi di tingkat rumah tangga. Dari sisi ekonomi, sebagian besar keluarga di Kecamatan Jambon masih berada di bawah garis kemiskinan dengan pola makan yang sangat sederhana dan tidak memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Masalah kesehatan lainnya adalah tingginya kasus TB, BBLR, kelahiran pre-term, dan gangguan gizi lain seperti pendek dan kurus.b-mus.blogspot.com

Dalam diskusi bersama Bupati Ponorogo dan tim gabungan, DR. Minarto MPS, Direktur Bina Gizi Masyarakat mengatakan “Satu-satunya upaya pencegahan yang ada adalah memenuhi garam beryodium yang berkesinambungan di Kabupaten Ponorogo”. Mengingat produksi dan distribusi garam beryodium melibatkan berbagai pihak, maka diusulkan untuk pembuatan payung hukum (Peraturan Daerah Tentang Garam Beryodium) untuk menjamin tata niaga garam beryodium yang berkelanjutan. Upaya penanganan lainnya dapat berupa peningkatan dan penguatan ketahanan pangan melalui pemberdayaan ekonomi keluarga; pemantauan garam beryodium terus menerus; deteksi dan intervensi dini kretin melalui skrining neonatal dan tatalaksana kasus kretin, melengkapi laboratorium kesehatan daerah dengan “reagen”, pelatihan tenaga kesehatan dan penyediaan obat; pengembangan laboratorium tumbuh kembang, pembinaan Sekolah Luar Biasa (SLB); serta pendidikan dan promosi kesehatan pada masyarakat.

Penelitian lanjutan di wilayah ini masih sangat diperlukan utamanya mengenai faktor diluar konsumsi garam beryodium, seperti anomaly herediter dan faktor lingkungan yang berpotensi menimbulkan masalah GAKY. Memang, peperangan melawan GAKY membutuhkan upaya yang berkesinambungan mengingat kemungkinan kejadian akan selalu ada bila terjadi defisiensi pada suatu periode tertentu; dan ini berbahaya karena manifestasinya dapat menyerang segala usia mulai janin hingga orang dewasa. Dengan upaya maksimal, semoga kita bisa terbebas dari ancaman GAKY.
sumber:http://gizi.net/2010/07/help-out-gaky/
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Help Out GAKY !!!"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2015 B-Mus - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top