Teh hitam lebih teroksidasi daripada ragam teh hijau, oolong dan putih; keempat varietas itu terbuat dari daun Camellia sinensis. Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya dan lebih banyak mengandung kafein daripada teh yang tak teroksidasi.
Dalam bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa yang secara kultural dipengaruhi, teh hitam dikenal sebagai teh merah Bahasa Mandarin hóngchá; bahasa Jepang kōcha; bahasa Korea hongcha), barangkali merupakan deskripsi lebih akurat atas warna airnya. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan buat teh pascafermentasi, seperti teh Pu-erh. Namun, di dunia Barat, "teh merah" biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afrika Selatan.
Bila teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Atas alasan ini, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19[1].
Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip dengan kopi yang dihidangkan susu maupun krim. Di negara-negara Persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tapi diberi susu.
Manfaat Teh Hitam
Sayur mayur dan buah, menurut ahli gizi dari IPB,
Prof. Ali Khomsan sangat kita perlukan karena mengandung vitamin dan mineral
yang dibutuhkan tubuh, terutama vitamin antioksidan penangkal radikal bebas
penyebab kanker dan penyakit degeneratif (jantung, stroke, diabetes mellitus).
Di zaman yang sedang dilanda krisis lingkungan ini, antioksidan tampaknya
menjadi hal vital. Pencemaran lingkungan yang begitu kentara kita rasakan
dimana-mana tidak kenal tempat, entah itu di kota
maupun desa. Zat aktif yang disebut Catechinlah yang menjadi jagoannya. Dari
sekian ratus kandungan kimia di dalam teh, zat aktif satu inilah yang paling
hebat. Antioksidan catechin dalam proses pembuatan teh hitam, kata Ali Khomsan
akan dirubah menjadi Theaflavin sehingga penikmat teh dapat merasakan perbedaan
kesegaran rasa dan warna yang mencolok yakni kemerahan. Nah, aktivitas
Theaflavin sebagai antioksidan setara bahkan lebih tinggi daripada catechins
sendiri. Menurut Ali, yang mengutip penelitian Prosenjit dan Sukta tahun 2003,
Theaflavin dikatakan mempunyai laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi
daripada EGCG (epigallo catechin gallate), salah satu jenis Catechin.
Theaflavin bahkan dikatakan meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh
(glutation peroksidase, katalase).
Dengan demikian, antioksidan yang lebih kuat
dalam teh hitam inilah yang menjadi kunci kenapa teh hitam lebih jagoan
dibanding minuman jenis lain seperti air mineral. Sebagai informasi,
antioksidan dikatakan bermanfaat dalam mencegah penyakit jantung dan stroke
serta penyakit degeneratif lain karena mampu menghambat oksidasi kolesterol
jahat. "Bila kolesterol jahat ini teroksidasi, maka penyumbatan pembuluh
darah akan mudah terjadi," jelas Ali. Bahkan, kata Ali, teh hitam
dikatakan terkait dengan pengurangan risiko obesitas sehingga membuat berat
badan menjadi ideal. Terlebih lagi, konsumsi teratur 1-2 cangkir sehari membuat
peredaran darah menjadi lancar dan mengurangi penumpukan kolesterol dalam tubuh
sampai 40 persen. Tapi ingat, bagi ibu yang sedang hamil Prof Ali
menyarankan, "Batasi minum teh karena biasanya ibu hamil kekurangan darah
atau anemia," Teh ini akan meningkatkan risiko ini.
wikipedia.org shvoong.com
0 Komentar untuk "Manfaat Teh Hitam"