Sinar, bocah berumur 6 tahun yang tinggal bersama ibunya yang menderita lumpuh Murni di desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Sinar menjadi ispirasi bagi saya betapa tidak saat menyaksikan berita di SCTV kok bisa seorang anak kecil berumur 6 tahun yang merawat ibunya yang terkena lumpuh, mulai dari mengeserkan tubuh ibunya, memandikan, memasak, menyuapi makan, minum, bahkan buang air besar ibunya. Semuanya sinar lakukan, tidak tahu apa yang dipikir oleh anak seusia itu yang seharusnya hari – harinya dihabiskan dengan bermain dan belajar.
Kisah Sinar, bocah belia usia 6 tahun itu mampu membuat saya mengeluarkan air mata. Mengingatkan saya akan kesalahan yang telah saya perbuat kepada ibu , dan sering mengabaikan perintah dan nasihat ibu . Sinar sesuai dengan namanya mengajarkan kepada saya bagaimana seharusnya berbakti kepada kedua orang tua. Walau di antara kita mungkin ada yang bertanya, apakah karena usianya yang masih sangat belia itu yang membuat Sinar mampu memahami arti berbakti kepada orang tua? Karena kita sendiri heran melihat perilaku seorang anak yang sudah dewasa justru tak sudi melayani ibunya yang renta dan tak mampu lagi berbuat apa-apa. Ia telah kehabisan cinta dan kasih sayang untuk ibunya.
Ingat menyantuni orang tua kita yang sudah rentah adalah balas budi kita yang belum seberapa bila dibandingkan dengan apa yang telah ibu perbuat untuk kita dari kita dalam kandungan.Sinar engkau adalah inspirasi ku, bangga rasanya jika aku memiliki ketulusan yang engkau berikan kepada ibumu.
sumber:http://dorisuhendra.blogspot.com/2010/02/belajar-dari-seorang-bocah-bernama.html
sumber:http://dorisuhendra.blogspot.com/2010/02/belajar-dari-seorang-bocah-bernama.html
0 Komentar untuk "Belajar dari Seorang Bocah Bernama Sinar"