pada suatu hari, jagung dan kentang ditanam bersebelahan oleh seorang petani bernama pak sholeh pada ladangnya dengan sistem tumpangsari. lerengnya tidak begitu curam sehingga tidak akan berbahaya bila hujan datang dan pak sholeh telah membuat saluran air pembuangan.
setelah menanam kentang dan jagung, pak sholeh menyiram mereka. setelah itu pak sholeh pun pulang. rumah pak sholeh memang tidak jauh dari ladangnya, makanya pak sholeh tidak perlu mencari orang untuk mengurusi ladangnya yang hanya satu hektar. selain pak sholeh tidak memiliki uang untuk menggaji oranglain, pak sholeh sendiri tidak memilki pekerjaan lain selain bertani, alias bertani adalah pekerjaan utama pak sholeh untuk menghidupi keluarganya.
kentang dan jagung mulai menampakkan tanda-tanda pertumbuhan mereka. mula-mula, keluar pucuk berwarna hijau lembut yang segar dengan setetes embun pada tanaman kentang. entah kenapa, walaupun mereka sama-sama dipupuki dan ditanam di tanah yang sama, jagung memilki tinggi yang tidak semenggembirakan kentang. kentang sangat ramping dan menawan. kentang merasa sangat bahagia. apalagi pagi itu pak sholeh datang dan bergumam "wah, kentang sudah tumbuh, indah sekali..."
jagung merasa sedih, padahal dirinya juga tumbuh, hanya saja pak sholeh tidak dapat melihatnya. pak sholeh mulai mencabuti beberapa pengganggu yang tumbuh disekitar jagung. "mungkin karna mereka," lanjut pak sholeh sambil mencabuti gulma dengan hati-hati. "kamu akan tumbuh tinggi nanti..."
jagung senang karna pak sholeh ternyata juga memperhatikannya, jagung tudah tidak merasa kecil hati lagi.
didalam tanah, jagung mengambil hara untuk pertumbuhannya, setelah melakukan fotosintesis dan transpirasi, tubuh jagung sedikit terforsir dan membutuhkan energi lebih. akar-akar serabut jagung sibuk melakukan kegiatan menyerap unsur hara. kentang melirik jagung dengan sinis "sudahlah, sebanyak apapun kamu makan, kamu tidak akan tumbuh sempurna seperti aku!" teriak kentang.
"tapi aku yakin aku akan tumbuh sepertimu, tinggi dan indah..."
"kamu itu cacat, kamu tidak akan sempurna!" kentang mencap jagung dengan sadis. jagung pun merasa bahwa dirinya adalah tanaman berpenyakit yang cacat yang tidak bisa tumbuh dengan normal seperti kentang.
hujan pun datang tengah hari, tapi hanya sedikit. tidak akan membuat mereka stress karna kelebihan air. persediaan air mereka sudah sangat cukup untuk beberapa jam kedepan. karna setelah hujan datang, matahari bersinar sangat terik dan air pun kembali mengalami evapotranspirasi.
seperti biasa, pagipagi pak sholeh datang, melihat pertumbuhan mereka dan memberikan senyuman dan salam seperti pada manusia. "selamat pagi jagung dan kentang, aku akan memberi makan dan minum untuk kalian,"
jagung dan kentang membalas, hanya saja pak sholeh tidak bisa mendengarkan. daun-daun mereka sudah terlihat. jagung tercengan dengan pertumbuhannya yang sangat cepat. tubuhnya tinggi menjulang bagaikan peragawati yang tinggi langsing, daunnya panjang dan lentik. jagung lebih tinggi daripada kentang sekarang. dan kentang tidak menyadari bahwa dirinya memang ditakdirkan untuk menjadi lebih pendek dibandingkan jagung. dirinya diciptakan berdaun kecil tidak seperti daun jagung yang panjang. dan dirinya diciptakan untuk berada dibawah jagung dan akan teduh dibawah jagung.
dengan kolaborasi mereka, jarang sekali yang menganggu mereka, seperti hama thrips maupun gulma karna pak sholeh selalu menjaga kebersihan mereka.
matahari muncul keesokan harinya, lebih hangat dan kuat. jagung bersiap untuk berfotosintesis, dan kentang pun dengan malas-malasan ikut berfotosintesis. tapi akar kentang tidak mau dekat-dekat dengan jagung seperti jagung mengeluarkan alelopati yang berbahaya baginya. jagung tidak begitu menghiraukan. matahari sudah berada diatas mereka, tapi pak sholeh tidak datang hari ini. jagung pun khawatir, bukan karna takut tidak diberi minum atau makan atau sekedar memberi pestisida nabati dari bunga tai ayam. tapi jagung khawatir terjadi apa-apa dengan pak sholeh.
tiga hari sudah, pak sholeh tidak datang ke ladang. jagung bertanya-tanya ada apa dengan pak sholeh. hujan pun tidak datang. matahari terus menyerap air pada tubuh mereka dan tanah. kentang mulai kekeringan.
"sial! jika begini terus, tidak akan ada air yang bisa aku serap!" kata kentang kesal. akar kentang hanya memilki panjang kurang lebih 50 senti dan tidak bisa menjangkau air lebih daripada itu.
"tenang kentang, air ditempatku masih banyak. akarku lebih panjang darimu. aku bisa mengambil air dibawah dan air didekatmu untukmu saja..."
kentang diam dan membuang muka. kentang benci pada jagung.
ternyata benar, tidak ada air yang datang setelah beberapa hari. kentang mulai kekeringan dan lemas.
"kentang, jika kamu tidak mau airku, kamu akan mati, ayo serap saja air ku!"
tanpa sadar, kentang pun mengikuti perintah jagung karna dia sudah tidak tahan. jagung berdoa supaya pak sholeh tidak kenapa-napa dan bisa mengurus mereka. persedian air jagung pun sudah mulai menipis.
jagung dan kentang mulai bahu-membahu mencari air supaya mereka tidak mati dan bisa menyerap garam, mineral dan unsur hara. tubuh mereka sudah tidak memiliki air lagi, kering dan mengkerut. tapi daya juang mereka sangat tinggi. kentang sudah tidak sombong dan kesal lagi pada jagung yang telah menolongnya.
tengah malam, saat mereka sedang tidur, hujan pun datang. jagung yang sedang tidur dikagetkan oleh suara kentang saat tubuhnya lebih dulu terkena butir-butir hujan.
"kentang! kentang! lihat! hujan datang!" teriak jagung.
"syukurlah, sudah hujan.." kata kentang.
"kita tidak akan mati kelaparan!" sambung jagung.
keesokan harinya, setelah makan dan minum dari air tersedia bekas hujan kemarin, jagung sudah mulai baikan. dan tiba-tiba pak sholeh datang dengan muka tidak bersemangat seperti jagung dan kentang yang bersemangat melihat kedatangan pak sholeh.
"maaf jagung dan kentang. aku meninggalkan kalian dan tidak memberi makan dan minum. aku minta maaf, tiga orang anakku terkena demam berdarah dan harus dirawat dirumah sakit. aku tidak bisa meninggalkan mereka. karna itu, ladang ini akan aku jual kepada pak isan, teman baikku. aku yakin, pak isan akan lebih baik merawat kalian. jika aku punya pilihan lain, aku tidak akan menjual kalian.."
"jangan pak! andai saja pak sholeh bisa dengar kami! kami akan berikan hasil yang memuaskan untuk bapak! jangan jual kami pak! bagaimana dengan hidup bapak selanjutnya jika bapak menjual ladang bapak?" teriak jagung.
"bagaimana jika pak isan itu malah akan mencuekkan kami karna beliau memilki ladang yang sangat luas, puluhan hektar luasnya!"
"pak isan memiliki banyak pekerja yang akan mengurus kalian, tidak sepertiku yang hanya sendirian mengurus satu hektar yang tidak becus ini.. maaf kan aku!" kata pak sholeh seperti menjawab pertanyaan kentang.
setelah menyiram mereka, pak sholeh pergi meninggalkan mereka, memperlihatkan punggung kurusnya. jagung dan kentang sangat terpukul.
sumber :http://widyaputrinyapaksuwir.blogspot.com/2010/03/kentang-dan-jagung.html
0 Komentar untuk "Kentang dan Jagung"