Mengapa banyak diantara kita tidak bisa menikmati kehadiran anak-anak kita sendiri seperti kenikmatan yang dirasakan atas kehadiran cucu kita? Karena kita lebih memandang dari sudut kewajiban dan tanggungjawab sebagai orang tua. Utamanya karena kita selalu merasa bahwa kewajiban menjaga anak-anak adalah suatu beban. Pada hal, ketika kita berpisah dengan mereka karena bepergian jauh, barulah kita menyadari betapa rindunya kita kepada mereka.
Kasih sayang orang tua sangat berpengaruh dalam pertumbuhan watak anak. Hal itu mulai dirasakan oleh anak ketika mulai usia enam bulan. Pada usia ini, anak mulai memperoleh kesan pasti tentang watak orang tuanya. Setiap anak dilahirkan dengan kemampuan untuk memiliki kasih sayang, meski dilahirkan dengan tempramen bawaan yang berbeda-beda.
Periode usia 5 - 18 bulan adalah masa paling penting dalam meletakkan dasar watak anak terhadap kehidupan, yakni irama perasaan anak yang terpendam dalam dirinya dan sikapnya terhadap orang lain. Kasih sayang orang tua secara penuh akan memberi kesan bagi anak bahwa semua orang di dunia adalah orang baik juga. Kasih sayang orang tua akan mengajarkan anak bagaimana mengasihi orang lain.
Pada usia dua-tiga tahun, fantasi anak mulai tumbuh dan belum bisa membedakan dengan jelas antara apa yang dibayangkan dengan apa yang betul-betul terjadi. Apa yang dirasakan, diinginkan, dan ditakutkan, semuanya dianggap nyata. Ia belum bisa membedakan antara sebuah mimpi dan kejadian nyata dalam keadaan sadar. Tugas orang tua adalah dengan penuh kasih sayang membimbing anak untuk membedakan apa yang fantasi dan apa yang benar-benar terjadi.
Orang tua berperan memgenalkan anak dengan dunia luar, orang lain, benda-benda, dan dengan diri anak sendiri. Jika orang tua bersikap ikhlas, baik, dan terbuka menyambut orang lain, maka anak pun akan mengharapkan sikap yang sama dari orang lain. Kelak anak menjadi manusia yang ramah-tamah dan mengharapkan sikap yang sama dari orang lain. Masa kanak-kanak merupakan persiapan ke arah masa dewasa, dan masa dewasa adalah pelaksanaan apa yang telah dikhayalkan pada masa kanak-kanak.
Pada usia 3 - 6 tahun, anak-anak cenderung meniru profil orang tuanya. Anak laki-laki berusaha membuat dirinya mirip seperti ayahnya, anak perempuan membayangkan dirinya seperti ibunya. Pada usia 6 - 12 tahun, anak cenderung bersikap ingin berdiri sendiri dengan cara membangkang terhadap semua aturan orang tua. Pada masa remaja dan menjelang dewasa, anak ingin sekali bebas dari ketergantungan pada orang tua, bebas dari norma dan pandangan hidup orang tua. Dan, cenderung menyesuaikan diri dengan teman tertentu. Sikap yang menonjol pada usia remaja adalah: (a) Gandrung dengan kebutuhan tertentu; (b) Ingin dihargai oleh orang yang lebih tua derajatnya; (c) Ingin dicintai oleh temannya dari lawan jenisnya; (d) Ingin berlagak sebagai orang berpengalaman dan serba bisa.
Pada umumnya, watak seorang anak cenderung tumbuh mengikuti dasar watak orang tuanya. Apapun sikap dan watak orang tuanya, disarankan untuk tidak mengembangkan watak ekstrim pada anak-anaknya. Karena, seseorang yang ekstrim akan menjadi korban keadaan yang selalu berubah dari waktu ke waktu.
Para orang tua hendaknya menyatakan kemauan kepada anak-anak dengan cara yang simpatik dan penuh kasih sayang. Tunjukkan sikap bahwa dalam keadaan apapun mereka akan dicintai dan disayangi sepenuh hati.
sumber : shvoong
0 Komentar untuk "Membina Watak Anak"