Juara Piala Eropa 2008 diambang juara dunia setelah menyingkirkan Jerman, juara dunia tiga kali di semi final yang digelar di Durban, Afsel pagi dini hari tadi WIB dengan skor 1-0 (0-0). Ke final adalah penantian bangsa Spanyol sejak turnamen ini digelar untuk kedua kali pada 1934 atau selama 76 tahun.
Gol Spanyol dihasilkan melalui sundulan kepada Carlos Puyol di menit ke-72 memanfaatkan sepak pojok Xavi. Dengan hasil ini, Spanyol akan bertemu dengan runner up 1974 dan 1978 Belanda yang menyingkirkan Uruguay di semi final Selasa atau Rabu dini hari WIB 3-2.
Di luar Piala Dunia, ini kekalahan beruntun Jerman dari Spanyol setelah sebelumnya di final Piala Eropa 2008. Di mana gol Fernando Torres menyudahi perlawanan Jerman. Dan final ini menjadi final pertama Spanyol sepanjang sejarah keiut sertaan mereka. Spanyol juara Eropa 2008 dan 1964.
Hasil ini juga memperkecil kekalahan Spanyol dari Jerman di tiga pertemuan di Piala Dunia. Sebelumnya, Jerman dan Spanyol di Piala Dunia sudah bertemu tiga kali. Pada 1966 di Birmingham, Inggris, Jerman yang masih Jerman Barat menang 2-1. Dua gol Jerman dihasilkan oleh Emmerich pada menit ke-39 dan Seeler menit ke-84 dan gol Spanyol dihasilkan Fuste di menit ke-24.
Kemudian di putaran kedua Piala Dunua 1984. Pada pertandingan yang digelar di Madrid, Spanyol sebagai tuan rumah kalah 1-2. Gol Spanyol dilesakkan oleh Zamora pada menit ke-84, sedangkan gol Jerman Barat dihasilkan oleh Littbarski pada menit ke-50 dan Fischer menit ke-75.
Dan terakhir pada putaran pertama Piala Dunia 1994 di Chicago, Amerika Serikat. Kedua tim bermain imbang, 1-1. Gol Jerman dihasilkan oleh Juergen Klinsmann pada menit ke-48, sedangkan gol Spanyol dijaringkan oleh Goikoetxea pada menit ke-14.
Piala Dunia sudah 19 kali digelar. Spanyol versus Belanda menambah jumlah final antar tim Eropa. Final antar tim Eropa sebelumnya sudah tujuh kali. Yakni 1934 (Italia-Cekoslovakia), 1954 (Jerman Barat-Hongaria), 1966 (Inggris-Jerman), 1974 (Jerman Barat-Belanda), 1982 (Italia-Jerman Barat), 2006 (Italia-Prancis).
Final antar Eropa-Amerika Latin sembilan kali. Yakni 1958 (Swedia-Brasil), 1962 (Brasil-Cekoslowakia), 1970 (Italia-Brasil), 1978 (Belanda-Argentina), 1986 (Jerman Barat-Argentina), 1990 (Jerman Barat-Argentina), 1994 (Brasil-Italia), 1998 (Prancis-Brasil), 2002 (Jerman-Brasil).
Sementara itu, Piala Dunia yang menampilkan All South American final, 1930 (Uruguay-Argentrina), 1950 (Uruguay-Brasil).
Dalam pertandingan itu, kedua tim menampilkan pola yang sama. Mereka terlalu berhati-hati untuk melakukan serangan secara frontal. Mereka menungu lawan lengah. Karena itu, saat diserang, Jerman atau Spanyol lebih banyak menunggu di daerah demarkasi masing-masing dan hanya menyisakan striker di depan.
Banyak peluang yang terjadi di babak pertama, tetapi semua berakhir dengan kesia-siaan. Selain tidak menerpa gawang, bola melenceng dan berhasil diselamatkan penjaga gawang. Namun, Spanyol lebih berani untuk menekan dibandingkan dengan Jerman yang didominasi permainan bertahan.
Hilangnya ThomasMuller cukup mempengaruhi gempuran Jerman dari rusuk kiri pertahanan lawan. Trochowski yang menajdi pengganti Muller, tidak mampu memainkan peran itu secara maksimal.
sumber:http://web.bisnis.com/pialadunia/1id191952.html
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Spanyol ke final setelah menunggu 76 tahun"