Lumajang Klaim Gajah Mada dari Gunung Semeru
Pemerintah Kabupaten Lumajang mengklaim patih Gajah Mada berasal dari sebuah desa di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Asal usul Gajah Mada ini didapat dalam cerita rakyat terutama di Kecamatan Senduro, Lumajang.
Kepala Seksi Promosi Wisata Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Lumajang, Indrijanto, Jumat (2/7) mengatakan, cerita rakyat di Lumajang meyakini kalau patih kerajaan Majapahit (abad ke-14) itu berasal dari sebuah desa di kaki Gunung Semeru. Hal ini bahkan dinyatakan Indrijanto saat menerima audiensi Ikatan Warga Arya Wang Bang Pinatih berkaitan dengan rencana pemugaran makam Minak Koncar di situs Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Lumajang.
Indrijanto mengatakan dirinya pernah membaca dalam sebuah artikel dan mendengar cerita rakyat berkaitan dengan asal-usul Gajah Mada dari sebuah desa di kaki Gunung Semeru ini. Guna membuktikan kebenaran ini, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya akan merangkul Balai Cagar Budaya Trowulan, Mojokerto guna melakukan penelusuran asal-usul Gajah Mada ini. “Kerja sama ini perlu mengingat keterbatasan fasilitas, peralatan serta segi keilmuan,” kata Indijanto.
Dia juga mengungkapkan, kalau Nambi yang merupakan patih pertama Kerajaan Majapahit juga berasal dari Lumajang. “Ini masih wacana dan masih akan kami telusuri lagi,” katanya. Bukti lain adalah prasasti batu tulis di Senduro yang diyakini ada kaitannya dengan patih di jaman pemerintahan Raja Hayam Wuruk itu.
Di Lumajang banyak terdapat situs peninggalan bersejarah. Sejumlah situs yang sudah diinventarisasi sejauh ini antara lain Situs Biting dan Makam Minak Koncar di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono; Candi Gedung Putri dan Goa Maling Uguna di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro; Candi Agung di Dusun Krajan Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung serta prasasti batu tulis di Desa Burno, Kecamatan Senduro. Sayangnya, perawatan situs ini tidak dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang sehingga terancam rusak.
Hendro mengakui kalau pada 2010 ini tidak ada anggaran untuk perawatan situs purbakala. “Kami masih membuat profil dan menginventarisasi sejumlah situs tersebut,” kata Hendro. Selama ini, kata dia, pemerintah Lumajang masih fokus pada obyek pariwisata. “Baru 2011 kami akan mengalokasikan anggaran,” katanya.
sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/07/02/brk,20100702-260502,id.html
0 Komentar untuk "Lumajang Klaim Gajah Mada dari Gunung Semeru"