Tan Malaka, pemuda cerdas yang jatuh cinta pada marxisme. Kemudian menghabiskan sebagian besar hidupnya memperjuangkan kemerdekaan. Dalam pemikiran seorang marxis, secara tindakan ia nasionalis tulen.
Dengan otak encernya ia melahirkan buku-buku monumental, dengan kemampuan multilingualnya (ia menguasai bahasa Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Tagalog, Tionghoa, Melayu) ia bertahan hidup di pelbagai negara. Namun ia mati di negri sendiri, ditembak oleh sesama pejuang sebagai political outcast. Ia dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh Bung Karno pada tahun 1963 untuk kemudian dicoret dari buku-buku sejarah sepanjang masa Orde Baru.
Walau bertahun-tahun bergerak di bawah tanah, Tan Malaka merupakan sosok yang amat populer. Tidak berlebihan jika rekan-rekannya mengusulkan kepada Bung Karno dan Bung Hatta agar ia dilibatkan dalam pemerintahan.
Di kemudian hari, Bung Hatta melamarnya untuk menjadi Mentri Penerangan. Namun apa jawabannya? "Di waktu sekarang Saudara berdua sudah tepat. Biarlah saya menyokong dari belakang dengan mengerahkan rakyat dari belakang saudara".
Jika kita bandingkan dengan pemimpin-pemimpin sekarang sungguh ironis. Jangankan ditawari, kalau bisa malah menempuh segala cara untuk mendapatkan posisi tertentu!
sumber : shvoong
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Tan MALAKA, Spesialis Bawah Tanah"