Pelatihan Ekowisata

Salah satu tujuan Pengembangan Ekowisata di Bintan adalah untuk memberi kesempatan kepada masyarakat desa yang bermukim di sekitar kawasan wisata International Lagoi untuk bisa menjadi pelaku wisata di desanya masing-masing agar pada gilirannya nanti dapat ikut menikmati hasil dari kegiatan bisnis pariwisata yang gemerlap itu, tidak hanya menjadi penonton semata seperti yang terjadi selama ini.

Dengan adanya kegiatan ekowisata di desanya, diharapkan banyak wisman yang akan berkunjung ke desa karena itu masyarakat setempat harus bisa menjadi tuan rumah yang baik, artinya harus bisa menjadi operator ekowisata yang terampil dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada wisman dengan mengutamakan kenyamanan dan keamanan wisman. Bisnis pariwisata sangat rentan dan sensitif, sekali memberikan pelayanan yang tidak memuaskan, beritanya akan segera menyebar ke seantero kawasan wisata sehingga kemungkinan besar akan jarang wisman yang mau berkunjung ke desa.

Untuk bisa menjadi pelaku ekowisata yang cakap, masyarakat harus memiliki keterampilan yang memadai dalan bidang pariwisata/ekowisata. Mereka harus diberi pelatihan yang relevan dengan kegiatan pariwisata. Sedangkan jenis pelatihan disesuaikan dengan produk ekowisata yang akan dikembangkan di desa.

Sebagian besar waktu dalam proyek pengembangan ekowisata di Bintan digunakan untuk melatih keterampilan masyarakat, karena pada saat itu pengetahuan mereka tentang pariwisata apalagai ekowisata sangat terbatas, disamping itu pendidikan formal mereka juga sangat minim, rata-rata lulusan SD dan SMP. Mencari lulusan SLTA di desa-desa tersebut sangat sulit, kalaupun ada umumnya mereka sudah bekerja di kawasan wisata.

Banyak jenis pelatihan yang dilaksanakan baik yang dikemas dalam bentuk Pelatihan maupun yang dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan serta melalui 'coaching' yaitu pembinaan yang dilakukan oleh konsultan pendamping (community-organizer) yang ada di desa. Pengetahuan tentang ekowisata juga seringkali disampaikan melalui rapat-rapat informal ditingkat kelompok, tingkat pengurus maupun di tingkat desa.

Jenis pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan jenis produk ekowisata yang akan dikembangkan. Sedangkan perencanaan terhadap pengembangan produk ekowisata disesuaikan pula dengan potensi alam, kapasitas masyarakat, potensi pasar dan ketersediaan sumber-sumber lainnya.

Untuk memudahkan pelaksanaan pelatihan, anggota masyarakat yang akan terlibat dalam kegiatan ekowisata diorganisir ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok akan mendapat pelatihan yang berbeda sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari:

  1. Kelompok Pemandu Wisata, yaitu anggota masyarakat yang dilatih untuk menjadi Pemandu Ekowisata, pelatihan yang diberikan mencakup bahasa Inggris tingkat dasar, tingkat menengah sampai kepada tingkat mahir. Disamping itu mereka juga diberi pelatihan mengenai Teknik Memandu, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Penyelamatan Di Air, dan Kesehatan Lingkungan.

  2. Kelompok Pengrajin, yaitu ibu-ibu didesa yang dilatih agar dapat membuat kerajinan yang berkualitas untuk dijual kepada wisman yang akan berkunjung ke desa. Kerajinan yang dikembangkan pada saat itu adalah kerajinan anyaman pandan yang merupakan bagian dari budaya masyarakat setempat sementara bahan bakunya, yaitu pohon pandan banyak tumbuh liar di desa.

  3. Kelompok Pembuat Makanan, yaitu ibu-ibu yang dilatih mengenai Teknik Produksi Makanan Sehat yang nantinya akan bertugas untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk disajikan atau dijual kepada wisman yang berkunjung ke desa.

  4. Kelompok Nelayan diberikan pelatihan mengenai Budi Daya Ikan di kolam terapung dan Teknik Penyelamatan di Air.

  5. Kelompok Petani diberikan pelatihan mengenai Pertanian Organik dan pembuatan kompos.

  6. Kelompok Penari diberikan pelatihan aneka tarian tradisioanal.

  7. Kelompok Operator dan Administrator Ekowisata, diberikan pelatihan mengenai management usaha kecil, sistem administrasi keuangan, bahasa Inggris, pemasaran ekowisata, pemberdayaan komunitas dan kegiatan study banding.

  8. Badan Pengurus Ekowisata, yaitu anggota masyarakat yang dipilih secara demokratis untuk menjadi pengurus ekowisata. Kepada mereka diberikan pelatihan mengenai pemberdayaan komunitas, management dan sistem keuangan usaha kecil.

Pelatihan-pelatihan di atas umumnya diberikan berkali-kali dan memakan waktu cukup lama bisa berbulan-bulan bahkan ada yang lebih dari satu tahun, seperti pelatihan untuk Pemandu Ekowisata. Disamping pelatihan-pelatihan tersebut di atas, kepada setiap anggota kelompok masyarakat yang terlibat juga diberikan penyuluhan mengenai Sadar Wisata dan Pengetahuan Umum Ekowisata.

Daftar pelatihan yang diberikan selama proyek pengembangan ekowisata di Bintan dapat dilihat di bevep_training_list.pdf.
sumber:http://www.ekowisata.info/pelatihan_ekowisata.html
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pelatihan Ekowisata"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2015 B-Mus - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top