Bahaya Cacar Air Pada Ibu Hamil

Penyakit cacar bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa ataupun ibu yang sedang hamil. Jika menyerang saat sedang hamil ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan.

Cacar adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varicella dan biasanya bisa disembuhkan. Tapi jika cacar ini diperoleh selama kehamilan, maka dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi bagi ibu dan bayinya.

Waktu infeksi cacar air yaitu apakah selama awal kehamilan atau mendekati persalinan, bisa menentukan risiko komplikasi bagi ibu dan anak.

Jika perempuan hamil memiliki riwayat infeksi cacar air sebelumnya atau telah diimunisasi, maka antibodi terhadap virus ini akan ditransfer ke bayi melalui plasenta selama kehamilan.

Karenanya perempuan ini akan menjadi kebal dan tidak perlu terlalu khawatir mengenai komplikasi yang ada bagi diri sendiri atau anaknya.

Seperti dikutip dari Dermatology.about.com, Senin (10/5/2010) infeksi cacar air saat hamil terjadi sekitar 0,05-0,07 persen. Jumlah kecil karena sebagian besar perempuan subur sudah memiliki kekebalan terhadap virus varicella.

Tapi jika cacar air diperoleh saat trimester ketiga, maka risiko pneumonia varicella lebih besar terjadi. Pneumonia varicella adalah salah satu infeksi yang berpotensi mengancam kehidupan paru-paru akibat virus varicella.

Cacar air yang terjadi saat trimester pertama kehamilan terutama pada minggu ke 8-12, memiliki risiko sindrom varicella kongenital sebesar 2,2 persen yaitu sindrom cacat lahir pada bayi.

Kondisi paling umum dari varicella kongenital adalah jaringan parut pada kulit, kelainan lain yang bisa mencakup kepala, masalah mata, berat badan bayi lahir rendah dan keterbelakangan mental.

Tapi jika infeksi cacar air ini terjadi saat mendekati waktu kelahiran atau sekitar 1 minggu sebelum kelahiran, maka bayi berisiko tertular infeksi varicella.

Penyebaran infeksi varicella ini terjadi ketika virus menginfeksi bayi yang baru lahir sebelum antibodi pelindung dari ibu ditransfer ke bayi. Infeksi virus ini bisa menyebabkan kematian bayi sebesar 25 persen.

Sedangkan jika infeksi cacar air terjadi antara waktu kehamilan 20 minggu hingga mendekati kelahiran tidak terlalu berisiko bagi bayi. Tapi risiko lebih besar untuk ibunya. Sang ibu punya peluang terkena pneumonia cacar air sekitar 10 persen yang bisa berakibat parah dan mengancam jiwa.

Perempuan yang terkena cacar air selama kehamilan bisa ditangani dengan obat antiviral acyclovir (Zovirax) yang cukup aman bagi kehamilan. Tapi jika kondisi yang terjadi pada sang ibu cukup parah, maka sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi.

Namun, bagi bayi yang dilahirkan dari ibu yang terkena infeksi cacar air beberapa hari sebelum kelahiran, harus diberikan VZIg (Varicella-Zoster Ig) sesaat setelah lahir. Sedangkan jika bayi mengembangkan varicella saat dua minggu kehidupan pertamanya harus ditangani dengan acyclovir IV.

Sebaiknya semua perempuan harus ditanyakan mengenai riwayat infeksi cacar air sebelumnya atau mengenai imunisasi saat kunjungan pertama kehamilannya.

Beberapa ahli menuturkan, ibu hamil sebaiknya mendapatkan tes antibodi saat kunjungan pertama kehamilannya untuk mengetahui adakah antibodi terhadap virus variella di dalam tubuh sang ibu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghWtcRmaAEg1fBbBCb2-sutu2-jHfsa45wm13_D3IvJGODEBBAtBTAGnzWsrkO3iTYIZ1KNM4UYCE52DbVD_PCNE75W4YdUpNWLcoWEDSqquGS0uluW35dyExOH00wR8cd3Qy2_TgNvyKD/s1600/ibu-hamil-dalam-telegraph.jpg
detik.com
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Bahaya Cacar Air Pada Ibu Hamil"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2015 B-Mus - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top